Sementara itu untuk Google, Epic Games beranggapan mereka telah mengingkari janji yang dibuat untuk menyediakan ekosistem terbuka. Sebelumnya ini ditandai dengan motto Google yang berbunyi “Don’t Be Evil” dan kini motto tersebut dianggap telah luntur setelah dua puluh tahun.
“Terlepas dari janjinya untuk membuat perangkat Android terbuka untuk persaingan, Google telah membangun batasan kontraktual dan teknologi yang menutup cara bersaing dalam mendistribusikan aplikasi ke pengguna Android, memastikan bahwa Google Play Store menyumbang hampir semua unduhan aplikasi dari toko aplikasi di perangkat Android,” ucap Epic Games dalam gugatan, dikutip The Verge.
Baca juga: Kisah Blaise Pascal, Matematikawan Penemu Mesin Hitung
Epic Games mengajukan gugatan terhadap Apple dan Google, namun pada kasusnya kedua perusahaan itu tidak dapat disamakan. Sebagaimana yang diketahui, Google memiliki batas pedoman yang lebih fleksibel dibandingkan Apple. Sebelumnya juga Google telah mengizinkan Epic Games untuk memasang aplikasi pihak ketiga mereka di Play Store.
Gugatan Epic Games kali ini bukanlah yang pertama. Dilaporkan CNET, Epic Games juga pernah menghadapi perdebatan publik dengan koleganya pada 2018. Hal ini terjadi lantaran perusahaan pengembang game meminta pemain mengunduh Fortnite langsung dari situs mereka, ketimbang melalui Google Play Store.
(Ahmad Luthfi)