JAKARTA - Perkembangan teknologi dunia automotif yang tengah mengarah menuju mobil listrik dan otonom, membuat para insinyur industri berfikir keras terhadap tingkat keselamatan dan risiko dari mobil otonom yang tengah dikembangkannya.
Bahkan salah satu penelitian yang memperhitungkan risiko dari perkembangan teknologi otonom di masa depan. Mobil tersebut membutuhkan perangkat keamanan untuk tabrakan ketika terjadi sistem yang tak bisa terbaca oleh teknologi otonom.
Salah satunya yakni risiko tabrakan samping pada mobil, dimana untuk meminimalisir benturan tersebut, sebuah airbag disipakan disisi samping mobil dan ketika sensor membaca adanya benturan maka airbag akan mengembang.
"Sistem perangkat airbag di era mobil otonom akan segera bergeser, tak hanya berfungsi memberikan perlindungan bagi penumpang namun meminimalisir tabrakan antara mobil otonom," kata kepala divisi keselamatan pasif ZF Michael Büchsner, seperti dikutip dari Paultan, Kamis (13/12/2018).