"Akibat penurunan kualitas oli mesin menyebabkan gesekan dan tekanan mekanis dalam mesin, bahan bakar yang tersisa dari proses pembakaran, suhu tinggi yang mempercepat reaksi kimia," tuturnya.
Salah satu cara Yamaha untuk mencegah peredaran oli palsu adalah dengan melakukan edukasi. Selain itu, produsen asal Jepang tersebut memberikan QR code yang berbeda pada setiap kemasan agar tidak bisa digunakan kembali untuk pemalsuan.
"Ini campaign Yamaha dari 2012, karena 30 persen (oli palsu) itu cukup tinggi, cukup besar. Maka dari itu, kami dari Yamaha kembali lagi tidak bosan-bosannya, kita selaku ATPM ingin melindungi konsumen untuk mendapatkan oli asli," ucap Novianto.
(Erha Aprili Ramadhoni)