Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Studi Ungkap Baterai Mobil Listrik Bekas Ternyata Awet, Kondisi Kesehatannya 90 Persen

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Jum'at, 31 Oktober 2025 |11:17 WIB
Studi Ungkap Baterai Mobil Listrik Bekas Ternyata Awet, Kondisi Kesehatannya 90 Persen
Studi Ungkap Baterai Mobil Listrik Bekas Ternyata Awet, Kondisi Kesehatannya 90 Persen (Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Penurunan daya tahan baterai pada mobil listrik menjadi kekhawatiran banyak orang. Ini memicu lembaga penelitian untuk membuktikan seberapa cepat penurunan kualitas baterai pada mobil listrik.

1. Uji Baterai Mobil Listrik

Melansir InsideEVs, Jumat (31/10/2025) perusahaan broker mobil bekas asal Swedia, Kvdbil, melakukan studi pada baterai mobil listrik. Unit yang diteliti merupakan mobil listrik bekas dengan kapasitas kesehatan baterai di atas 90 persen dari kondisi normal.

Penelitian tersebut menganalisis 1.366 unit mobil bekas yang terdiri atas 723 unit mobil listrik murni (BEV) dan 643 unit PHEV (plug-in hybrid electric vehicle). Hasilnya, delapan dari 10 kendaraan yang diuji memiliki tingkat kesehatan baterai (SoH) lebih dari 90 persen.

Dari berbagai macam model yang diuji, Kia EV6 tercatat sebagai mobil listrik dengan tingkat degradasi baterai paling rendah. Secara keseluruhan, Kia EV6 dan Kia Niro EV menjadi mobil listrik dengan kesehatan baterai terbaik.

Manajer Pengujian Kvdbil Martin Reinholdsson mengatakan kondisi baterai lebih banyak dipengaruhi pola penggunaan dibanding merek kendaraan. Selain itu, usia kendaraan, iklim suatu negara, cara mengemudi, dan kebiasaan dalam mengisi daya juga memengaruhi kesehatan baterai.

"Kami sedikit terkejut bahwa ada banyak hal baik. Ini bukan sepenuhnya bergantung pada mobil atau produsen pada umumnya. Ini lebih tentang keausan. Usia, iklim gaya mengemudi, dan kebiasaan pengisian daya, berperan cukup besar dalam keausan," ujar Reinholdsson.

 

Analis tersebut menyarankan untuk tak mengisi daya baterai melebihi 80 persen, khususnya untuk non-LFP. Lalu hindari pengisian daya cepat, jangan digunakan dalam cuaca ekstrem, dan hindari mendiamkan kendaraan dengan kondisi baterai penuh dalam jangka waktu lama.

Hasil riset Kvdbil juga senada dengan temuan perusahaan asal Inggris, Arval. Dalam penelitiannya terhadap 8.300 sertifikat kesehatan baterai, ditemukan rata-rata kondisi baterai berada di angka 93 persen.


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement