Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Curhat Pedagang Ogah Jualan Mobil Listrik Bekas

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Rabu, 10 September 2025 |11:12 WIB
Curhat Pedagang Ogah Jualan Mobil Listrik Bekas
Curhat Pedagang Ogah Jualan Mobil Listrik Bekas (Ilustrasi/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Mobil listrik semakin populer di Indonesia dengan hadirnya sejumlah brand asal China. Namun, pasar mobil listrik bekas belum terbentuk di Tanah Air karena masih adanya sejumlah kekhawatiran, khususnya pada baterai.

1. Susah Laku

Diketahui, baterai menjadi sumber daya utama mobil listrik. Bahkan, harganya disebut bisa mencapai setengah dari harga mobil tersebut. Ini yang membuat pedagang mobil bekas belum mau memasarkan mobil listrik karena sulit menjualnya.

"Mobil listrik enggak ada yang laku. Kaya Binguo kemarin di GIIAS, harga barunya Rp360 juta, terus kemarin turun jadi Rp190 jutaan. Padahal sama-sama baru, terus jualnya gimana," kata Budi seorang pedagang mobil bekas saat ditemui di Blok M, Jakarta, dikutip pada Rabu (10/9/2025). 

Baterai menjadi pertimbangan utama pedagang mobil bekas karena bisa membuat harganya sangat turun. Terlebih jika kondisi baterai sudah mulai melemah dan harus diganti untuk mengembalikan performanya.

"Apalagi kalau nanti baterainya sudah lemah semua, pasti makin susah jualnya. Kalau yang di asuransi itu kan yang baterai rusak. Kalau lemah ga bisa diasuransi. Harus ganti, harganya mahal," ujar Budi.

 

2. Mobil Hybrid Lebih Laku

Menurutnya, pedagang mobil bekas saat ini sangat jarang mau menerima mobil listrik. Berbeda dengan mobil hybrid yang penjualannya masih cukup baik. Selain itu, baterai yang digunakan juga tidak terlalu besar.

"Nah, kalau hybrid masih bagus dia (penjualannya-red). Kita banyak yang mau ambil. Baterainya juga kecil kan, paling Rp50-70 juta kalau ganti. Dia (mobil hybrid) masih pakai bensin juga kan jadi orang masih banyak yang mau beli," ucap Budi.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement