Panas ekstrem bisa menyebabkan sel baterai mengembang dan pecah, melepaskan gas yang sangat mudah terbakar. Suhu baterai bisa melampaui 1.200 derajat Fahrenheit (sekitar 648 derajat Celsius). Ini jauh lebih panas dibanding kebakaran mobil berbahan bakar bensin
Jika gas terpapar percikan api, ledakan bisa terjadi. Menyebabkan risiko ledakan sekunder yang memperluas area kebakaran dan dapat membahayakan tim penyelamat.
Saat baterai terbakar, gas beracun seperti hidrogen fluorida (HF), hidrogen, karbon monoksida (CO), dan metana, sangat berbahaya bagi petugas dan lingkungan sekitar. Itu karena dapat menyebabkan luka bakar, gangguan pernapasan, hingga keracunan fatal jika terhirup.
Oleh karena itu, proses evakuasi dan pemadaman harus dilakukan dengan alat pendeteksi gas, agar dapat perlindungan khusus.
(Erha Aprili Ramadhoni)