Wade mengaku terpaksa menderek mobil listriknya ke diler Toyota terdekat untuk mengganti aki 12 volt. Pada Desember 2024, aki baru tersebut kembali rusak.
Saat mencoba mendiagnosis masalahnya sendiri, Wade harus membayar 4.800 dolar AS (Rp77,2 juta) untuk memasang pengisian daya rumah Level 2. Ia merasa masalah tersebut muncul karena tidak menggunakan perangkat pengisian baterai EV yang memadai.
Sebagai informasi, aki 12 volt tersebut berfungsi untuk mengaktifkan sejumlah komponen, seperti power window, jok, kipas HVAC, radio, lampu, wiper, hingga menghidupkan mobil dengan menghubungkan paket baterai utama ke sistem penggerak listrik.
Kini, Toyota memiliki waktu hingga 3 Juli 2025 untuk memberi tanggapan resmi terkait gugatan tersebut.
(Erha Aprili Ramadhoni)