JAKARTA - Toyota kini sedang menghadapi gugatan dari pemilik bZ4X akibat aki atau baterai 12 volt. Pasalnya, masalah tersebut membuat mobil listrik tersebut tidak dapat dihidupkan karena menjadi sumber sistem kelistrikan mobil.
Melansir Carscoops, Kamis (12/6/2025), masalah tersebut sudah diketahui oleh Toyota sebelum menjual mobil tersebut. Itu karena hal tersebut muncul ketika dalam tahap pengujian dan dianggap masalah yang dapat diperbaiki dengan cepat.
Gugatan class action yang diajukan di California ini menargetkan model Toyota bZ4X dan Subaru Solterra tahun 2023 hingga 2025. Menurut pengaduan tersebut, baterai 12 volt pada kendaraan listrik ini cenderung cepat habis dan rusak.
Meskipun kendaraan tersebut masih dalam masa garansi dan deiler dilaporkan telah mengganti baterainya, gugatan tersebut menyatakan penggantian baterai juga tidak dapat diandalkan.
Hanya ada satu penggugat yang mengalami masalah ini yakni John Wade. Ia mengaku membeli Toyota bZ4X model 2023. Ia mengatakan mulai mengalami masalah tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam pengajuan tersebut, rangkaian lampu peringatan menyala pada panel instrumen sebelum kendaraan benar-benar mati. Sehingga membutuhkan bantuan listrik dari kendaraan lain agar dapat melaju kembali.
Setelah odometer menunjukkan perjalanan kurang dari 2.000 mil atau sekitar 3.200 km, aki 12 volt kembali mengalami kegagalan. Dalam kasus kedua, bahkan aki tidak dapat di jumper sehingga mobil benar-benar tak bisa dihidupkan.
Wade mengaku terpaksa menderek mobil listriknya ke diler Toyota terdekat untuk mengganti aki 12 volt. Pada Desember 2024, aki baru tersebut kembali rusak.
Saat mencoba mendiagnosis masalahnya sendiri, Wade harus membayar 4.800 dolar AS (Rp77,2 juta) untuk memasang pengisian daya rumah Level 2. Ia merasa masalah tersebut muncul karena tidak menggunakan perangkat pengisian baterai EV yang memadai.
Sebagai informasi, aki 12 volt tersebut berfungsi untuk mengaktifkan sejumlah komponen, seperti power window, jok, kipas HVAC, radio, lampu, wiper, hingga menghidupkan mobil dengan menghubungkan paket baterai utama ke sistem penggerak listrik.
Kini, Toyota memiliki waktu hingga 3 Juli 2025 untuk memberi tanggapan resmi terkait gugatan tersebut.
(Erha Aprili Ramadhoni)