Selain itu, demi mendukung proses perakitan, enam orang tenaga ahli dari BAIC Internasional juga hadir selama satu bulan untuk mendukung serta memastikan transfer teknologi kepada tenaga lokal di Indonesia.
“Tim yang hadir juga termasuk dua orang tenaga ahli untuk memastikan kontrol kualitas dan hasil rakitan yang sesuai dengan standar tinggi dari BAIC Internasional. Hal ini akan menjamin bahwa hasil perakitan lokal di Indonesia telah sesuai dan memenuhi standar kualitas yang tinggi dari pihak principal kami di China,” ujarnya.
Selanjutnya, BAIC Indonesia juga telah merencanakan perakitan pada produk-produk berikutnya. Terdekat direncanakan BJ30 Hybrid akan dikenalkan di GIIAS pada Juli 2025 esok. Harapannya, ke depan tidak hanya merakit namun juga membuat varian BAIC Indonesia lainnya untuk menambah pilihan konsumen.
Peluncuran BAIC BJ40 Plus rakitan lokal ini menjadi tanda babak baru yang lebih solid dan strategis bagi BAIC Indonesia.
“Ini adalah langkah awal tangguh untuk mendukung visi pemerintah untuk industri otomotif nasional yang kuat, mandiri, dan berdaya saing secara global,” kata Dhani.
Rakitan lokal ini selanjutnya akan mengejar untuk penggunaan komponen-komponen dalam negeri sesuai dengan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pemerintah.
Saat ini, melalui pabrik PT HIM, BAIC Indonesia hanya menjalankan aktivitas completely knock down (CKD) dengan komponen yang digunakan masih dari China. Produksi BJ40 Plus rakitan lokal ini ditargetkan mencapai 800 unit per bulannya.