Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perusahaan Pangkas Karyawan, AI Ancam Pekerja Pemula di Bidang Teknologi

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 28 Mei 2025 |18:35 WIB
Perusahaan Pangkas Karyawan, AI Ancam Pekerja Pemula di Bidang Teknologi
Perusahaan Pangkas Karyawan, AI Ancam Pekerja Pemula di Bidang Teknologi (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan mulai menggantikan tenaga manusia telah menjadi pokok perdebatan yang banyak terjadi.

1. Pangkas Staf

Meskipun masih sulit untuk mengatakan dengan pasti, AI mulai mengambil alih peran yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Survei terbaru dari Forum Ekonomi Dunia menemukan, 40% pengusaha bermaksud memangkas staf di mana AI dapat mengotomatiskan tugas.

Para peneliti di SignalFire percaya mereka mungkin melihat tanda-tanda pertama dampak AI pada perekrutan. SignalFire merupakan perusahaan VC berbasis data yang melacak pergerakan pekerjaan lebih dari 600 juta karyawan dan 80 juta perusahaan di LinkedIn

Ketika menganalisis tren perekrutan, SignalFire memperhatikan perusahaan teknologi merekrut lebih sedikit lulusan perguruan tinggi baru-baru ini pada 2024 dibandingkan 2023. Sementara itu, perusahaan teknologi, terutama 15 perusahaan Big Tech teratas, meningkatkan perekrutan profesional berpengalaman.

Secara spesifik, SignalFire menemukan perusahaan Big Tech mengurangi perekrutan lulusan baru hingga 25% pada 2024 dibandingkan 2023. Sementara itu, perekrutan lulusan di perusahaan rintisan menurun hingga 11% dibandingkan tahun sebelumnya. 

SignalFire tidak akan mengungkapkan secara pasti berapa banyak lulusan yang lebih sedikit yang dipekerjakan menurut data mereka. Namun, seorang juru bicara memberi tahu jumlahnya mencapai ribuan.

Kepala Penelitian SignalFire, Asher Bantock mengatakan, ada "bukti yang meyakinkan" AI merupakan faktor penyumbang yang signifikan terkait situasi ini.

 

2. Pekerjaan Pemula Rentan

Pekerjaan tingkat pemula rentan terhadap otomatisasi karena sering melibatkan tugas rutin dan berisiko rendah yang dapat ditangani dengan baik oleh AI generatif.

Kemampuan AI baru dalam pengodean, penelusuran kesalahan, penelitian keuangan, dan instalasi perangkat lunak dapat berarti perusahaan membutuhkan lebih sedikit orang untuk melakukan jenis pekerjaan tersebut. Kemampuan AI untuk menangani tugas-tugas tingkat pemula tertentu berarti beberapa pekerjaan untuk lulusan baru akan segera menjadi usang.

Pendiri perusahaan rintisan analis keuangan AI Rogo, Gabe Stengel, pmemulai kariernya di bank investasi Lazard. Di sana ia membantu perusahaan farmasi besar membeli perusahaan rintisan bioteknologi. 

"(Alat Rogo-red) dapat melakukan hampir semua pekerjaan yang saya lakukan dalam analisis perusahaan-perusahaan tersebut," kata Stengel, melansir Tech Crunch, Rabu (28/5/2025). 

"Kami dapat menyusun materi, melakukan uji tuntas perusahaan, memeriksa keuangan mereka."

Sementara sebagian besar bank investasi besar belum secara eksplisit mengurangi perekrutan analis karena AI. Para eksekutif di perusahaan-perusahaan seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley sebelumnya mempertimbangkan untuk memangkas perekrutan staf junior hingga dua pertiga dan menurunkan gaji mereka yang mereka rekrut karena pekerjaan dengan AI tidak seberat sebelumnya, New York Times melaporkan tahun lalu.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement