Masih mungkin untuk menghubungkan Tutankhamun dengan mumi di KV55 melalui DNA, tetapi sangat tidak mungkin untuk mengidentifikasi mumi tersebut.
"Selain informasi genetik tentang hubungan keluarga Tut, tes DNA telah mengungkapkan informasi lebih lanjut seperti penyakit dan masalah warisan yang mungkin menimpa Tutankhamun," kata Batty.
"Malaria hanya menambah banyak kemungkinan penyebab kematiannya," lanjutnya.
Sebuah dokumenter BBC pada tahun 2014, berjudul 'Tutankhamun: The Truth Uncovered,' juga muncul kembali, dengan fokus pada analisis DNA yang memastikan bahwa orang tua Raja Tut adalah saudara kandung.
Para ahli telah lama percaya bahwa Raja Tut adalah putra firaun Akhenaten, yang terkenal karena mengganti agama politeistik Mesir dengan agama monoteistik yang menyembah dewa matahari Aten.
Identitas ibunya masih menjadi bahan perdebatan. Namun, para ahli umumnya setuju bahwa ibunya adalah Ratu Nefertiti (istri utama Akhenaten) Ratu Kiya (salah satu istri saudara perempuannya) atau karakter yang kurang dikenal yang dikenal sebagai 'Nona Muda.'
Nona Muda adalah mumi yang ditemukan terkubur di Lembah Para Raja pada 1898. Para ahli masih belum yakin akan identitas aslinya, tetapi analisis DNA dari jenazahnya menunjukkan bahwa dia bisa jadi adalah ibu Raja Tut, dan saudara perempuan biologis Akhenaten.
"Ternyata mereka adalah saudara laki-laki dan perempuan, yang merupakan kejutan besar bagi kami. Banyak terjadi inses. Mereka tidak suka membiarkan darah bangsawan dan non-kerajaan bercampur, jadi mereka mencoba untuk tetap melakukannya dalam keluarga kerajaan," kata rekan penulis studi dan ahli genetika Yehia Gad.
Temuan tersebut awalnya diterbitkan dalam edisi 2010 dari Journal of the American Medical Association (JAMA).
Para peneliti sampai pada kesimpulan yang tidak terduga ini setelah menganalisis DNA dari 11 mumi yang diyakini terkait dengan Raja Tut.