LONDON - WhatsApp adalah aplikasi perpesanan paling populer di dunia dengan miliaran pesan dikirimkan setiap harinya dengan cepat dan aman. Mulai dari obrolan biasa, hingga pesan penting berisi dokumen atau undangan semua dikirimkan dengan enkripsi ujung ke ujung menggunakan server komputer WhatsApp yang juga menyimpan berbagai data dari seluruh dunia.
Biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan layanan tersebut tidak murah. Namun, para pengguna WhatsApp, yang jumlahnya mencapai tiga miliar pengguna, sebagain besar menggunakan aplikasi ini secara gratis, tanpa perlu membayar biaya apa pun.
Lantas, bagaimana WhatsApp mendapatkan keuntungan dari layanannya ini?
Sebagaimana diketahui WhatsApp dimiliki oleh perusahaan media sosial raksasa Meta, yang juga memiliki Facebook dan Instagram. Meta memiliki sumber dana yang sangat besar untuk memungkinkan layanan WhatsApp bagi pengguna dengan akun biasa bisa tetap gratis.
WhatsApp mendapatkan penghasilan dari korporat atau perusahaan yang ingin terhubung dengan miliaran pengguna aplikasi perpesanan ini. Sejak tahun lalu, perusahaan sudah bisa membuat dan mengatur saluran secara gratis di WhatsApp, sehingga mereka bisa mengirimkan pesan untuk dibaca oleh semua orang yang memilih untuk berlangganan.
Perusahaan juga membayar premium untuk memiliki akses kepada interaksi dengan pelanggan individu melalui aplikasi, baik percakapan maupun transaksional. Di beberapa negara, orang-orang sudah dapat membeli barang-barang seperti tiket bioskop atau bus melalui WhatsApp.
“Visi kami, jika semuanya berjalan dengan benar, adalah bisnis dan pelanggan harus dapat menyelesaikan segala sesuatunya dengan benar dalam rangkaian obrolan,” kata Nikila Srinivasan, wakil presiden perpesanan bisnis di Meta sebagaimana dilansir BBC.
Artinya, jika Anda ingin memesan tiket, ingin melakukan pengembalian, jika ingin melakukan pembayaran, Anda harus bisa melakukannya tanpa harus meninggalkan thread chat Anda. Lalu kembalilah ke semua percakapan lain dalam hidup Anda.”
Pelaku bisnis kini juga dapat memilih untuk membayar tautan yang meluncurkan obrolan WhatsApp baru langsung dari iklan online di Facebook atau Instagram ke akun pribadi.
Aplikasi perpesanan dan media sosial lain seperti Telegram dan Discord menggunakan cara yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari layanan mereka. Bagi WhatsApp, model bisnis yang mereka gunakan ini memiliki nilai miliaran dolar.
(Erha Aprili Ramadhoni)