JAKARTA – Inovator dan miliarder Elon Musk kembali menduduki posisi teratas orang terkaya di dunia pada 2024 ini. Musk diperkirakan memiliki harta USD245,8 miliar atau sekira Rp3.828,3 triliun yang berasal dari berbagai penemuan dan perusahaan teknologi miliknya.
Musk diketahui memiliki beberapa perusahaan teknologi sukses yang memilik valuasi luar biasa tinggi, namun di sisi lain dinilai melakukan kesalahan dengan mengakusisi media sosial Twitter, yang sekarang bernama X, dengan nilai USD44 miliar pada 2022 lalu, yang dinilai terlalu mahal.
Terlepas dari beberapa masalah yang dialami selama 2024, nilai kekayaan Musk tampaknya tidak banyak menurun atau berubah. Bahkan, dia menjadi satu-satunya miliarder yang diperkirakan akan dapat menjadi seorang triliuner di masa mendatang.
Lantas, dari mana sumber kekayaan Elon Musk? Berikut 5 di antaranya:
Elon Musk sangat lekat dengan perusahaan produsen mobil listrik Tesla Motors yang telah dipimpinnya sejak 2003. Tesla adalah salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia dan berkembang pesat di bawah kepemimpinan Musk.
Saat ini Musk memegang hingga 22,3% saham dari Tesla Motors, yang memiliki valuasi hampir USD700 miliar.
Bisnis besar Musk lainnya adalah perusahaan antariksa SpaceX yang telah mencatat sejumlah pencapaian teknologi antariksa yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pendaratan roket pendorong yang berhasil dilakukan pekan ini.
Selain pencapaian teknologi ini, SpaceX juga mencatatkan profit dengan berbagai proyek antariksa dari klien-kliennya, terutama Pemerintah Amerika Serikat dan NASA. Pada 2023, SpaceX diperkirakan mencatatkan keuntungan antara USD3 miliar hingga USD9 miliar, dan diperkirakan akan meningkat pada 2024.
SpaceX juga memiliki valuasi senilai USD200 miliar, dengan Elon Musk memegang 42% dari total saham tersebut.
Elon Musk juga berada di balik berdirinya Starlink, perusahaan internet berbasis satelit pada 2019. Starlink, yang merupakan anak perusahaan dari SpaceX kini menjadi salah satu penyedia layanan internet terkemuka di dunia.
Starlink diperkirakan akan mencatat peningkatan pendapatan signifikan pada 2024, dengan angka mencapai USD6,6 miliar, menurut laporan Quilty Space.
Elon Musk mendirikan X.com pada 1999, yang merupakan perusahaan yang memperkenalkan konsep transfer dana secara online pada saat itu. Sekira setahun kemudian, pada 2000, X.com bergabung dengan Confinity melahirkan PayPal, dengan Musk sebagai CEOnya.
Pada tahun 2002, eBay mengakuisisi saham PayPal dengan harga sekitar USD1,5 miliar, memberikan Musk bagian sekira USD180 juta setelah dipotong pajak. Dari dana ini Musk kemudian berinvestasi dengan mengakusisi Tesla, mendirikan SpaceX, dan SolarCity, yang menjadi sumber kekayaannya saat ini.
Menurut data Forbes, Elon Musk mendirikan setidaknya tujuh perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Selain Tesla dan SpaceX, Musk juga ikut mendirikan rintisan (startup) xAI yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI).
Pada 2024, xAI diperkirakan memiliki valuasi USD24 miliar dengan lebih dari 30% sahamnya dimiliki Musk. Valuasi perusahaan ini kemungkinan akan meningkat seiring dengan semakin luasnya penggunaan AI di masyarakat.
Musk juga merupakan pemegang saham terbesar dari X, yang dahulu dikenal sebagai Twitter. Meski valuasi X telah turun drastis dari USD44 miliar yang digelontorkan Musk untuk melakukan akuisisi, nilainya tetap cukup besar.
(Rahman Asmardika)