“Yang sudah kemarin, kami undang dan berkomitmen itu ada YouTube, Meta, TikTok, Google, Snack, dan X,” ungkapnya.
Prabu mengatakan, informasi yang tersebar di media sosial tidak ada pihak lain yang mengawasi. Berbeda dengan media mainstream yang telah melewati proses panjang, disebut 'gate keeping'.
"Kalau sama content creator enggak bisa kita konfirmasi kalau ada yang salah, atau sama netizen, itu kan enggak bisa, sebagian robot, gimana coba ini. Berbeda dengan medua mainstream yang sudah melewati proses gate keeping," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)