SEOUL - Korea Selatan (Korsel) bakal mewajibkan program sertifikasi baterai kendaraan listrik. Kebijakan ini dipercepat imbas kebakaran mobil listrik Mercedes-Benz pada awal Agustus ini.
Melansir Reuters, Rabu (28/8/2024), Pemerintah Korea Selatan dan partai berkuasa telah sepakat untuk memajukan program sertifikasi baterai kendaraan listrik. Itu demi meredakan kekhawatiran keselamatan publik setelah serangkaian kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik.
Juru Bicara Partai Kekuatan Rakyat, Han Zeea, mengatakan Pemerintah akan memulai skema sertifikasi baterai pada bulan Oktober, lebih awal dari yang dijadwalkan, untuk membantu menjamin keamanan baterai kendaraan listrik. Pemerintah juga setuju untuk mewajibkan produsen mobil untuk mengidentifikasi baterai yang digunakan.
Kesepakatan tentang aturan yang lebih ketat untuk keselamatan kendaraan listrik ini mengikuti langkah pemerintah untuk mendesak produsen mobil mengungkapkan informasi setelah kebakaran kendaraan listrik pada 1 Agustus di basement apartemen di Incheon. Kebakaran itu merusak ratusan kendaraan dan menimbulkan kepanikan publik.
Kebakaran, yang tampaknya dimulai secara spontan pada kendaraan listrik Mercedes-Benz dengan baterai Farasis Energy, membutuhkan waktu delapan jam untuk dipadamkan. Sebanyak sekitar 140 mobil rusak dan beberapa penghuni di apartemen dievakuasi.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa perusahaan mobil mulai menyebutkan nama produsen baterai yang mereka gunakan.