Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penemuan Kalender Berusia 12.000 Tahun di Turki Bisa Ubah Garis Waktu Peradaban Manusia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 12 Agustus 2024 |11:19 WIB
Penemuan Kalender Berusia 12.000 Tahun di Turki Bisa Ubah Garis Waktu Peradaban Manusia
Kalender yang ditemukan arkeolog di Gobekli Tepe. (Foto: Martin Sweatman)
A
A
A

EDINBURGH - Para arkeolog telah menemukan kalender yang diperkirakan sebagai kalender tertua di dunia.Terukir di pilar batu berusia 12.000 tahun di situs misterius Göbekli Tepe di Turki, para ahli mengatakan bahwa kalender tersebut dapat mengubah garis waktu peradaban manusia.

Sistem pencatatan waktu tersebut secara kuat menunjukkan bahwa manusia purba memiliki cara yang akurat untuk mencatat waktu 10.000 tahun sebelum didokumentasikan di Yunani Kuno pada 150 SM.

Temuan lain yang menarik bagi para peneliti adalah bahwa ukiran tersebut menggambarkan hantaman komet yang menyebabkan zaman es mini selama 1.200 tahun, yang memusnahkan hewan-hewan besar dan mendorong pembangunan pertanian serta masyarakat yang kompleks.

Para ahli mengatakan peristiwa yang diabadikan itu menjadi momen penentu yang memaksa orang-orang kuno untuk beralih dari gaya hidup berburu-meramu ke pemukiman yang lebih permanen.

Dr Martin Sweatman, dari Fakultas Teknik Universitas Edinburgh, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan: 'Tampaknya penduduk Göbekli Tepe adalah pengamat langit yang tajam, yang memang sudah diduga mengingat dunia mereka telah hancur oleh hantaman komet.

"Peristiwa ini mungkin telah memicu peradaban dengan memulai agama baru dan memotivasi perkembangan pertanian untuk mengatasi iklim dingin.

"Mungkin, upaya mereka untuk mencatat apa yang mereka lihat adalah langkah pertama menuju pengembangan tulisan ribuan tahun kemudian," ujarnya, sebagaimana dilansir Daily Mail.

Situs Gobekli Tepe adalah bangunan buatan manusia tertua yang pernah ditemukan.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement