Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPECIAL REPORT : Tak Ada Insentif untuk Mobil Hybrid

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 11 Agustus 2024 |12:12 WIB
SPECIAL REPORT : Tak Ada Insentif untuk Mobil Hybrid
Special Report: Akhir Misi Hybrid dapat Isentif
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah memastikan tidak ada insentif untuk mobil hybrid, setidaknya untuk tahun ini. Padahal, banyak produsen mengharapkan adanya insentif untuk mobil hybrid seperti yang diterima mobil listrik. Produsen mobil hybrid mendapatkan intensif demi mendongkrak penjualan yang sedang lesu. 

Ikhwal penolakan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dia menyebut tidak ada kebijakan baru untuk industri otomotif, termasuk mengenai insentif mobil hybrid. Padahal, sebelumnya beredar kabar insentif untuk mobil hybrid tengah digodok. 

"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ucap Airlangga di sela Konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024, Senin (5/8/2024). Alasannya, penjualan mobil hybrid sudah berjalan dengan baik. Bahkan, penjualan mobil hybrid lebih tinggi dibandingkan listrik. 

"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV (Battery Electric Vehicle). Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," kata Airlangga kepada awak media.  Airlangga melanjutkan, pemerintah Indonesia saat ini fokus mengembangkan kendaraan listrik yang benar-benar bebas emisi. 

Pemerintah, lanjut Airlangga, akan mendorong electric vehicle supaya tumbuh lebih cepat lagi. "Dari pameran otomotif kemarin, hasilnya relatif bagus untuk kita mendorong penjualan," ucapnya.

Respons Hybrid Tanpa Isentif

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto menyatakan seluruh agen pemegang merek (APM) harus menerima kebijakan tersebut. Menurut dia, APM harus punya cara tersendiri untuk meningkatkan penjualan.  "Ya harus diterima dan para APM harus cari upaya lain utk dapat meningkatkan angka penjualan," kata Jongkie belum lama ini. 

Dia pun berharap pemerintahan yang baru bisa mendorong industri otomotif Indonesia dengan kebijakan-kebijakan yang dapat meringankan konsumen. "Kita tunggu dulu ya, biarkan Pemerintah baru dilantik dan menyusun kabinetnya. Kami ingin agar industri otomotif Indonesia dapat terus maju dan berkembang," kata Jongkie.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan pihaknya mendukung seluruh kebijakan pemerintah. Dia memastikan pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pihak terkait mengenai regulasi yang tepat untuk industri otomotif.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement