JAKARTA - MIliarder CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menuduh Google ikut campur dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 setelah raksasa teknologi tersebut diduga merekayasa hasil pencarian terkait Donald Trump, salah satu kandidat Pilpres AS mendatang. Musk memperingatkan Google bahwa bahwa perusahaan itu akan menghadapi "banyak masalah" karena intervensi ini.
Dalam posting di X, Musk mengunggah tangkapan layar pencarian Google sebagai bukti dugaan campur tangan Pilpres. Pada unggahan itu terlihat pencarian untuk "Presiden Donald" dapat dilihat memunculkan hasil, termasuk "Presiden Donald Duck" dan "Presiden Donald Regan" tetapi bukan Donald Trump.
Saat mengunggah tangkapan layar tersebut, Musk menulis, "Wow, Google melarang pencarian untuk Presiden Donald Trump! Campur tangan pemilu?"
Membalas komentar pengguna pada unggahannya, ia menambahkan, "Mereka akan mendapat banyak masalah jika ikut campur dalam pemilu."
Musk, yang merupakan seorang tokoh kontroversial, telah memicu reaksi beragam terhadap unggahannya tersebut.
Dilansir WION, orang-orang meninggalkan komentar seperti "Google dimiliki oleh Demokrat," dan "Demokrat TIDAK BISA menang tanpa ikut campur dan curang dalam setiap pemilihan".
Ada juga pengguna yang mengulangi klaim Trump bahwa ia telah memenangkan pemilihan AS 2020 dan berkata, "Mereka bahkan tidak menyembunyikannya lagi. Tidak yakin siapa yang perlu mendengar ini, tetapi TRUMP JUGA MENANG DI TAHUN 2020."
Di sisi lain, beberapa pengguna mengecam Musk, dan menuduhnya juga melakukan penyensoran pencarian di media sosial X miliknya, mengatakan: "Dan Anda (Musk) memiliki larangan pencarian pada begitu banyak akun yang tidak Anda sukai. Apa bedanya?".