CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk mengungkapkan bahwa perusahaannya telah berhenti menggunakan platform antivirus berbasis web/cloud CrowdStrike, menyusul krisis IT yang disebabkan crash-nya Microsoft Windows secara global pada Jumat, (19/7/2024).
CrowdStrike mengakui bahwa kegagalan besar-besaran tersebut disebabkan oleh pembaruan terkini yang menyebabkan sistem Microsoft crash.
Krisis IT ini berdampak pada pengguna Windows 10 di seluruh dunia, termasuk bandara, bank, dan lembaga penyiaran. Menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium, setidaknya 4.295 penerbangan dihentikan secara global karena pemadaman listrik. Insiden global ini juga menimpa sejumlah media, termasuk Sky News yang berbasis di Inggris – yang tidak mengudara untuk sementara waktu – serta ABC, SBS, Channel 7, Channel 9, dan News Corp Australia yang berbasis di Australia.
Satya Nadella, ketua eksekutif dan CEO Microsoft, mengkonfirmasi di X bahwa pembaruan CrowdStrike adalah penyebab pemadaman pada Jumat, menambahkan bahwa Microsoft menyediakan “pelanggan [dengan] panduan teknis dan dukungan untuk membuat sistem mereka kembali online dengan aman.”
Musk membalas pernyataan tersebut dengan mengatakan: “Ini menyebabkan gangguan pada rantai pasokan otomotif.”
Mengomentari laporan Financial Times mengenai pemadaman Windows 10 secara global, Musk, miliarder yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengatakan dalam postingan terpisah bahwa ini adalah “kegagalan IT terbesar yang pernah ada”, demikian dilansir RT.
Taipan teknologi ini juga sependapat dengan Christopher Stanley, kepala teknik keamanan di X dan insinyur keamanan utama di SpaceX, yang menggambarkan peristiwa Jumat sebagai “pengingat bahwa Anda tidak boleh menjalankan biner istimewa yang terhubung ke internet di sistem produksi Anda.”
“Pembaruan yang buruk bisa saja merupakan pintu belakang musuh yang sangat besar. Vendor pihak ketiga akan selalu menjadi mata rantai terlemah,” Musk memperingatkan.
Berbicara kepada NBC pada Jumat, CEO CrowdStrike George Kurtz mengatakan perusahaannya “sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, pelancong, dan siapa pun yang terkena dampak” oleh pemadaman listrik.
“Kami telah mengidentifikasinya dengan sangat cepat… Sistem kembali online saat di-boot ulang,” katanya, seraya menambahkan bahwa CrowdStrike bekerja sama dengan pelanggannya untuk membantu mereka kembali ke pengoperasian normal.
Menanggapi postingan di X (sebelumnya Twitter) pada Jumat, Musk menulis: “Kami baru saja menghapus Crowdstrike dari semua sistem kami.”
(Rahman Asmardika)