Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BYD Minta Maaf Terlambat Kirim Mobil ke Konsumen 

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 22 Juni 2024 |19:06 WIB
BYD Minta Maaf Terlambat Kirim Mobil ke Konsumen 
BYD minta maaf terlambat kirim mobil ke konsumen. (Okezone/Erha Aprili Ramadhoni)
A
A
A

JAKARTA - PT BYD Motor Indonesia meminta maaf atas keterlambatan pengiriman mobil kepada konsumen. BYD pun telah memulai pengiriman mobil listrik yang diimpor dari China itu kepada konsumen. Sebanyak 1.500 unit, terdiri atas Atto 3, Dolphi, dan Seal dikirimkan pada batch pertama. 

"Kami mohon maaf sekali, kami menghargai waktu anda menunggu mobil tiba," kata Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao di Jakarta, Jumat (21/6/2024). 

Diketahui, mobil listrik BYD sudah bisa dipesan sejak Februari 2024. BYD menjanjikan pengiriman pada April, tapi tak kunjung dikirim. Hingga akhirnya, BYD menjanjikan pengiriman unit dilakukan pada Juni 2024. 

"Kami memberikan komitmen untuk memulai delivery pada Juni. BYD berusaha maksimal untuk memenuhi ekspektasi ribuan pelanggan yang telah memesan BYD," ujarnya. 

Namun, Ealge Zhao tidak menjelaskan secara rinci jumlah surat pemesanan kendaraan (SPK) sejauh ini. Berikut jumlah pemesanan pada setiap modelnya. 

"Tingginya jumlah pesanan melebihi proyeksi awal ini menunjukkan bersarnya minta masyarakat Indonesia, bukan cuma pada teknologi tapi juga produk BYD," ucapnya.

Pihaknya pun akan menggelar seremoni penyerahan unit BYD kepada ratusan pelanggan. Acara tersebut digelar di Jakarta pada 30 Juni 2024. 

BYD menyebutkan adanya kendala dalam melakukan impor sehingga menyebabkan keterlambatan pengiriman unit. Namun, kendala itu kini sudah selesai.

 

"Kesulitan importasi sebenarnya ini adalah karena mobil CBU impor, mobil listrik. Kami mengadapi banyak mekanisme komitmen investasi, perizinan, yang sangat berbeda dari lainnya," tutur Zhao.

Sebagaimana diketahui, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan alasan BYD terlambat mengirim unit ke konsumen. Hal ini terkait komitmen BYD dalam investasi di Indonesia.

Bahlil menyampaikan rekomendasi perizinan impor mobil listrik BYD baru dikeluarkan pemerintah Indonesia. 

"Sebelum impor, BYD harus mempresentasikan terhadap berapa nilai investasi, kapasitas produksi. Sekarang kita kasih dulu kurang lebih sekitar 10 sampai 20 persen dari total kapasitas produksinya, saya lupa. Tapi saya sudah tanda tangani (izin impornya)," kata Menteri Bahlil kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement