Teknologi hidroakustik membantu menemukan kapal tersebut pada ketinggian 3.000 kaki di Atlantik Selatan satu tahun setelah kapal tersebut meledak. Teknologi ini menggunakan granat untuk meniru suara ledakan dan referensi silang pada saat kapal selam tersebut menghilang.
Dr Kadri menambahkan: “Sayangnya, kami tidak dapat menemukan sinyal pasti yang diperlukan untuk meluncurkan pencarian baru untuk pesawat yang hilang tersebut.
Namun, jika rekomendasi tersebut dipatuhi oleh otoritas yang berwenang, kami dapat menilai relevansi sinyal yang diamati, yang berpotensi memberikan petunjuk mengenai lokasi MH370.
(Rahman Asmardika)