"Jadi Semok ini berdiri karena untuk menyiasati dan memudahkan teman-teman khususnya corporate supaya karyawan enggak perlu izin jadi fleksibel. Jadi kita mendatangi perusahaannya," katanya.
"Jadi karyawan enggak perlu izin mau ke bengkel, mau servis dulu, motor mogok dan sebagainya. Jadi kita memudahkan skala corporate untuk karyawannya untuk tidak izin dan kita bisa datang ke corporate tersebut," tuturnya.
Sementara itu, untuk program Semok di corporate dikenakan biaya. Namun, Diana tak mengungkap apakah biaya servis di Semok lebih murah dibandingkan di bengkel resmi AHASS.
"Nanti bisa dinego biayanya karena enggak bisa spill harganya," ucap Diana.
Ia menjelaskan, sejak awal tahun ini, sudah lebih dari seribu motor ikut program Semok.
Sementara itu, karyawan Okezone, Rahman, menyambut positif adanya program Semok ini.
"Program ini bagus dan sangat membantu, terutama bagi jurnalis yang menggunakan motor sebagai moda mobilitas utama," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)