Co-Founder & CEO Prosa.ai, Teguh Eko Budiarto mengungkapkan, hal yang menjadi pembeda dibandingkan produk sebelumnya.
“Prosa.ai juga meningkatkan inovasinya dengan menghadirkan karakter suara-suara lainnya seperti, suara Dimas (laki-laki) dengan gaya bicara formal, Dimas dengan gaya bicara ekspresif, dan Ocha (perempuan) dengan gaya bicara ramah. Penggunaan model suara Dimas & Ocha ini lebih cocok pada pembacaan berita (news narrator) dan voice-over. Teknologi Text-to-Speech memang bukanlah hal yang baru,” katanya dalam keterangannya, Jumat (5/4/2024).
Ia melanjutkan, meskipun begitu, Prosa TTS memiliki keunggulan lainnya dibanding produk Text to Speech lainnya, seperti model-model suara yang dihasilkan oleh Prosa TTS itu unik, tidak bisa ditemukan di produk Text to Speech lainnya. Selain itu, kamus tata bahasa Prosa TTS juga selalu diperbarui sehingga dapat meminimalkan kesalahan pengucapan.