Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ilmuwan Australia Coba Tanam Kembali Pohon Berusia 66 Juta Tahun yang Diyakini Telah Punah

Tangguh Yudha , Jurnalis-Kamis, 29 Februari 2024 |12:24 WIB
Ilmuwan Australia Coba Tanam Kembali Pohon Berusia 66 Juta Tahun yang Diyakini Telah Punah
Pinus Wollemi ditemukan di Australia 2 juta tahun setelah dianggap telah punah. (Foto: Getty)
A
A
A

SYDNEY – Sekelompok ilmuwan di Australia berencana untuk menanam kembali pohon purba yang telah punah sejak 2 juta tahun lalu. Upaya menanam kembali pohon Wollemia nobilis yang berusia 66 juta tahun ini dilakukan dalam upaya konservasi untuk mengembalikan spesies yang hilang tersebut dari kepunahan.

Penanaman kembali pohon pinus purba itu akan dilakukan di tiga lokasi rahasia di Taman Nasional Wollemi, New South Wales, Australia. Dilansir dari Live Science, Kamis, (29/2/2024), proyek ini melibatkan ilmuwan pemerintah Australia dan aktivis konservasi di seluruh dunia. 

"Pinus Wollemia ditanam di ngarai batu pasir di dataran tinggi yang cukup dalam, sempit, dan sisi curam. Lokasi ini bisa menjadi tempat perlindungan dari kebakaran hutan dan kekeringan yang sering terjadi dan hebat,” kata perwakilan tim ilmuwan dalam sebuah pernyataan.

Untuk diketahui, pohon Wollemia nobilis sendiri pertama ditemukan pada 1994 setelah diyakini menghilang selama 2 juta tahun. Sejumlah pendaki di Blue Mountains Australia berhasil mengidentifikasinya dalam kondisi yang cukup mengenaskan dan sangat rentan untuk mati.

Wollemia nobilis terancam oleh Phytophthora cinnamomi, jamur air patogen yang menyebabkan kematian, dan kebakaran hutan yang merajalela di wilayah New South Wales. Saat ini ia menyandang status sangat terancam punah oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Para ilmuwan telah mengambil langkah ekstensif untuk mencegah masuknya kembali Phytophthora yang bisa menyebabkan Wollemia punah. Selain menanamnya di lokasi tersembunyi, ilmuwan juga akan mensterilkan sepatu mereka ketika mengunjungi Wollemia untuk mengurangi kemungkinan penularan jamur.

"Agar berhasil, populasi yang ditranslokasi harus mampu mandiri, dan tolok ukurnya adalah munculnya bibit generasi kedua. Mengingat lambatnya pertumbuhan dan pematangan pohon pinus Wollemia di alam liar, hal ini kemungkinan akan memakan waktu beberapa dekade, bahkan berabad-abad," kata ilmuwan.

"Mengingat perkiraan peningkatan frekuensi dan tingkat keparahan kebakaran dan kekeringan akibat perubahan iklim yang bisa dibilang merupakan dua ancaman terbesar terhadap pohon-pohon tersebut, populasi keamanan jangka panjang mereka masih jauh dari terjamin," lanjutnya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement