JAKARTA – YouTube telah merilis aturan baru yang mengharuskan para kreator untuk mengungkapkan konten mereka yang menggunakan kecerdasan buatan (AI). Aturan ini sekaligus memperluas aturan yang diumumkan oleh perusahaan induk YouTube, yakni Google yang mewajibkan iklan tertentu yang menggunakan AI dilengkapi dengan label peringatan yang jelas.
Dilansir dari situs Associated Press, Rabu (15/11/2023), YouTube menguraikan sejumlah pembaruan kebijakan ini dengan mengatakan bahwa pembuat konten yang tidak mengungkapkan penggunaan AI dalam konten yang mereka buat akan menghadapi hukuman, termasuk konten yang dihapus atau akun yang ditangguhkan.
“AI Generatif berpotensi membuka kreativitas di YouTube dan mengubah pengalaman pemirsa dan pembuat konten di platform kami,” tulis wakil presiden manajemen produk, Jennifer Flannery O'Connor dan Emily Moxley, dalam postingan blognya.
“Namun yang sama pentingnya, peluang ini harus diimbangi dengan tanggung jawab kami untuk melindungi komunitas YouTube,” timpalnya.
Berdasarkan aturan baru yang akan berlaku mulai tahun depan tersebut, para kreator akan mendapatkan opsi baru untuk menunjukkan apakah mereka memposting video yang dihasilkan AI atau tidak. Sementara itu, penonton akan diberi tahu tentang konten AI melalui label, termasuk video yang menonjol di pemutar video YouTube untuk topik sensitif.
“Hal ini sangat penting terutama ketika konten membahas topik sensitif, seperti pemilu, konflik yang sedang berlangsung, dan krisis kesehatan masyarakat, atau pejabat publik,” ujar O'Connor dan Moxley.
Sementara itu, proses keluhan privasi Youtube juga akan diperbarui untuk memungkinkan penghapusan konten buatan AI yang terdeteksi meniru orang lain. Seperti halnya mitra musik YouTube, termasuk label rekaman atau distributor yang dapat meminta penghapusan konten musik buatan AI yang meniru suara nyanyian atau rap unik seorang artis. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )