JAKARTA – Pemerintah Indonesia bakal membuka semua kemungkinan untuk menciptakan mobilitas ramah lingkungan di masa depan.
Artinya bukan cuma mendorong penggunaan kendaraan listrik, tapi juga teknologi lain yang dapat menekan emisi gas buang.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai untuk menekan polusi. Tapi, kendaraan bertenaga hidrogen juga telah disiapkan sebagai pilihan bagi masyarakat untuk berkontribusi menekan polusi.
BACA JUGA:
Dalam Seminar Nasional: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Industri Net-Zero Emission 2060 yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Indonesia sangat siap menggunakan teknologi hidrogen.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, mengatakan tak sampai 10 tahun lagi kendaraan hidrogen berseliweran di jalan-jalan Indonesia.
“Kita punya potensi yang luar biasa dibandingkan negara-negara lain untuk (energi) terbarukan,” kata Feby dalam pemaparannya seperti dikutip dalam video di kanal YouTube Fakultas Teknik UGM.
BACA JUGA:
Feby mengungkapkan bahwa Indonesia akan menerapkan teknologi transportasi berbasis hidrogen di masa depan, jika langkah tersebut tidak dilakukan dalam waktu dekat, maka suhu Bumi akan terus meningkat.
“Kita sudah menyusun roadmap 2021 hingga 2060. Berbagai upaya dilakukan baik di sisi supply dan di sisi demand. Harapan kita di 2031 nanti, kita bisa mendorong pengembangan hidrogen untuk sektor transportasi,” ujarnya.