Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Electrum Incar Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta, Kebut Pembangunan Pabrik di Cikarang

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Jum'at, 10 November 2023 |12:31 WIB
Electrum Incar Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta, Kebut Pembangunan Pabrik di Cikarang
Electrum H5. (Foto: Muhamad Fadli Ramadan/MPI)
A
A
A

 

JAKARTA – Electrum meluncurkan motor listrik pertamanya di Indonesia, yakni H5. Untuk tahap awal motor listrik ini akan didatangkan dari China, baik secara CBU atau impor utuh maupun CKD alias dirakit lokal.

Sekadar informasi, pembangunan pabrik Electrum masih berjalan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Bahkan, mereka berusaha untuk mempercepat pembangunan demi masuk dalam program subsidi motor listrik Rp7 juta yang diterapkan pemerintah.

Electrum memulai pembangunan pabriknya di Cikarang, Jawa Barat, pada Juni 2023. Pembangunan pabrik perakitan ini dijadwalkan rampung pada awal 2025 dan akan memproduksi sekitar 200 ribu hingga 250 ribu unit motor listrik setiap tahunnya.

 BACA JUGA:

Langkah ini dilakukan untuk mengejar syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen agar bisa mendapatkan insentif dari pemerintah.

“Memang research and development (R&D) dilakukan secara lokal itu ada hitungannya kalkulasi TKDN. Kami sedang mengurus proses untuk bisa tersertifikasi bahwa kami cukup TKDN-nya, sehingga kami bisa qualified untuk mendapatkan insentif pemerintah,” kata Patrick Adhiatmadja, Managing Director Electrum di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Patrick meyakini motor listrik Eletrum akan memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari program subsidi Rp7 juta. Meski pembangunan pabrik dikatakannya baru selesai pada awal 2025.

 BACA JUGA:

“Kurang lebih awal 2025 pabrik kami akan selesai. Progressnya sampai saat ini masih berjalan, kita lihat mungkin awal 2025 bisa sampai ke sana. Nantinya hanya ada satu line perakitan untuk tahap awal,” ujarnya.

Untuk tahap awal, motor listrik Electrum H5 ditujukan untuk pengendara ojek online dengan sistem sewa. Motor listrik ini juga telah mengadopsi sistem tukar baterai sehingga mempermudah pengguna dalam melakukan pengisian daya.

“Untuk ritel (dijual massal) enam bulan ke depan. Saat ini H5 masih diimpor dari China, tapi sebagian CBU dan sebagian CKD. Untuk sewa baterai kita belum bicara berapa besaran biayanya untuk ritel,” tandas Patrick.

(Imantoko Kurniadi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement