Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penelitian Ungkap Penyebab Kepunahan Dinosaurus Bukan karena Ledakan Asteroid

Tangguh Yudha , Jurnalis-Kamis, 02 November 2023 |16:09 WIB
Penelitian Ungkap Penyebab Kepunahan Dinosaurus Bukan karena Ledakan Asteroid
Penyebab kepunahan dinosaurus (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Penelitian terbaru dalam Journal of Nature mengungkap bahwa penyebab kepunahan dinosaurus tidak terjadi karena ledakan asteroid.

Sebagaimana dilansir dari Science Focus pada Kamis (2/11/2023), asteroid Chicxulub berukuran 10 km yang menghantam Bumi pada 66 juta tahun lalu rupanya tidak menyebabkan ledakan dahsyat ke seluruh permukaan Bumi seperti yang digambarkan oleh peneliti sebelumnya.

Menurut penelitian baru, penyebab kepunahan dinosaurus adalah debu-nya yang terlempar dan terbawa angin ke seluruh permukaan Bumi, di mana debu silikat halus tersebut berhasil memicu periode pendinginan global yang sangat dramatis.

"Ledakan itu sebenarnya bukan penyebab kematian dinosaurus. Tapi debu dan jelaga yang naik ke atmosfer lah yang membuat Bumi menjadi sangat dingin karena menghalangi sinar Matahari selama beberapa tahun," kata ahli paleontologi Prof Stephen Brusatte. 

"Dan jika tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis, ekosistem akan runtuh seperti rumah kartu. Mungkin partikel debu terkecil inilah yang memiliki efek mematikan terbesar terhadap kehidupan di masa lalu," tambahnya menjelaskan.

Sebelumnya diperkirakan bahwa belerang yang dilepaskan dari tumbukan Chicxulub, dan jelaga yang dihasilkan dari kebakaran hutan pasca tumbukan, merupakan penyebab utama pendinginan Bumi secara drastis.

Namun, berbagai simulasi iklim yang digunakan oleh tim ilmuwan dari Royal Observatory Belgia menunjukkan bahwa debu halus memainkan peran penting.

Saat memeriksa material batuan dari sebuah situs fosil yang terpelihara dengan baik di North Dakota, AS, para ilmuwan menemukan distribusi puing-puing silikat halus yang jauh lebih tinggi, kurang dari 8 mikrometer (0,000008m) melintasi dari yang diharapkan.

Dengan menggunakan data dari situs tersebut, para peneliti memperkirakan debu mungkin tetap berada di atmosfer Bumi selama 15 tahun setelah tumbukan asteroid, sehingga berkontribusi terhadap penurunan suhu permukaan sebesar 15°C. 

Menurut simulasi baru, debu bersama jelaga dan belerang akan menghalangi tanaman melakukan fotosintesis selama dua tahun, serta memicu reaksi berantai kepunahan hewan. Baru setelah itu kehidupan berlanjut dengan diisi ragam fauna yang lebih kecil.

Secara total, dinosaurus menjelajahi Bumi selama kurang lebih 165 juta tahun. Asteroid Chicxulub dan dampak yang ditimbulkannya membunuh sekitar 75 persen bentuk kehidupan di planet ini, termasuk hampir semua dinosaurus yang tidak bisa terbang dan mamalia besar.

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement