"Tidak hanya EV yang bisa digunakan, tapi ada Hybrid, Plug-in hybrid, Kendaraan berbasis hidrogen, jangan lupa kita juga punya Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Lalu ada renewable energy, bioetanol, biodiesel, Pertamina bahkan telah mengeluarkan Green Pertamax dengan lima persen ethanol," jelas Kukuh kepada Okezone, beberapa waktu lalu.
Sehingga perlu ada kajian yang mendalam soal mobil nasional, apakah berbasis elektrifikasi atau mengusung bahan bakar altiernatif lain yang bisa diandalkan dari sumber daya dalam negeri.
"Jawa Timur itu banyak kebun tebu, pabrik gula bisa dimanfaatkan. Mereka bisa hasilkan gula dari tebu dan bioetanol, petani dapat kerjaan. Penggunaan fossil fuel pun bisa berkurang," katanya lebih lanjut.
"Selain tebu, ada juga sorghum, singkong, jagung dan banyak lagi. Memang ada isu antara persaingan bahan bakar dan makanan," katanya lagi.
Lebih lanjut, Kukuh menekankan jika industri melakukan hal tersebut maka menjalankan multi-pathway, karena ada beragam cara untuk capai net zero emission 2060.