Kemunculan hasil yang positif dari eksperimen dengan game Tetris tersebut, mengantarkan Holmes dan tim pada eksperimen berikutnya yang berfokus pada pengurangan memori traumatis jangka panjang atau sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.
Dengan hasil yang tidak jauh berbeda, Holmes sekali lagi menyimpulkan bahwa kilas balik traumatis memang tidak dapat dihentikan dengan game Tetris ini, melainkan hanya bisa dikurangi kuantitasnya.
“Itu adalah hal-hal yang sangat sulit untuk diubah. Jadi, jika Anda hanya bermain game, hal ini mungkin membantu mengalihkan pikiran Anda atau mengurangi tekanan, namun mungkin tidak membantu menghentikan kilas balik yang mengganggu di masa depan,” kata Holmes dalam pernyataannya.
Meskipun demikian, beberapa eksperimen di atas setidaknya telah memberikan bukti nyata bahwa Tetris dapat menjadi game yang meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik dalam hubungannya dengan mengurangi kuantitas kilas balik traumatis.
Selain itu, perlu diingat bahwa eksperimen mengenai hubungan antara bermain game Tetris dengan kesehatan mental ini masih terus dilakukan, sehingga masih banyak kemungkinan lain yang akan dihasilkan di kemudian hari.
“Gambaran mental dapat menghantui manusia dalam berbagai bentuk dan menurut saya ini merupakan tantangan ilmiah yang nyata di masa depan,” kata Holmes. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )