Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kebiasaan Buruk Netizen Indonesia Pengaruhi Tingkat Kejahatan Siber, Ini Penjelasannya

Tangguh Yudha , Jurnalis-Senin, 18 September 2023 |17:31 WIB
Kebiasaan Buruk Netizen Indonesia Pengaruhi Tingkat Kejahatan Siber, Ini Penjelasannya
Kebiasaan netizen pengaruhi kejahatan siber (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Kebiasaan buruk netizen Indonesia disebut turut mempengaruhi tingkat kejahatan siber. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Country Manager Palo Alto Indonesia, Adi Rusli menyebut bahwa kebiasaan buruk seperti perundungan dan komentar negatif di media sosial telah mendorong para penjahat siber untuk melancarkan aksinya.

Menurutnya, para penjahat siber akan cenderung membuktikan kepada para netizen yang sering menganggap remeh kemampuannya.

"Banyak sekali orang yang memberikan komen secara arogan menjadi pendorong juga para penjahat siber membuktikan kemampuannya," kata Adi Rusli dalam diskusi bersama media, Senin (18/9/2023).

Adi Rusli mengatakan bahwa selain kebiasaan buruk netizen, konflik politik juga turut menjadi penyebab banyaknya aksi peretasan di dunia digital.

Diamencontohkan konflik yang terjadi di Rusia dan Ukraina yang mana kedua negara saling berlomba untuk mengerahkan pasukan siber. Dan ini juga mempengaruhi penjahat siber dari negara sahabat masing-masing kubu.

"Bisa kita lihat saat pecah perang Ukraina dan Rusia. Itu jadi salah satu motivasi para penjahat siber melancarkan aksinya," pungkas Adi Rusli. 

Untuk diketahui, tahun 2023 ini dunia telah mengalami kerugian hingga 8 triliun dolar AS karena kejahatan siber. Di Indonesia sendiri menurut penuturan Adi Rusli pernah ada perusahaan yang diminta uang tebusan 40.000 bitcoin.

Oleh sebab itu penting bagi siapa pun untuk bisa lebih bijaksana dalam penggunaan media sosial. Hal ini demi mencegah risiko serangan siber yang bisa terjadi kapan saja, oleh siapa saja.

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement