Kebijakan yang diterapkan Zoom disebutkan New York Post sebagai kondisi yang bertolak belakang dengan masa kejayaan Zoom di era pandemi Covid-19. Waktu itu Zoom begitu diminati oleh banyak orang sebagai solusi pembatasan kerja fisik yang dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Saking popularnya Zoom mengalami keuntungan yang luar biasa besar. Bahkan Zoom dinilai merupakan salah satu faktor pemicu disrupsi cara kerja konvensional jadi virtual.
BACA JUGA:
Hanya saja seiring waktu hal tersebut tidak sepenuhnya terjadi. Nilai saham Zoom bahkan pada 2021 anjlok dengan cepat seiring adanya pelonggaran pembatasan kerja.
"Tahun ini nilai saham mereka juga stagnan dimana para pekerja sudah kembali masuk kantor dan menyebabkan berkurangnya komunikasi virtual seperti sebelumnya," sebut New York Post.
Diketahui Zoom memiliki dua kantor pusat di Amerika yakni San Jose, California dan Denver, Colorado. Jumlah karyawan mereka saat ini lebih dri 8.400 orang.
(Saliki Dwi Saputra )