BEBERAPA benda memang terasa lebih tinggi daripada yang lainnya, meskipun pada kenyataannya suhu benda tersebut sama dengan yang lainnya. Coba sentuh baja, besi, atau permukaan lempengan marmer, kita pasti setuju keduanya memang terasa lebih dingin.
Akan tetapi sesungguhnya tidak begitu. Baja, marmer, dan lantai keramik sedikit pun tidak lebih dingin daripada apapun yang lain di ruangan yang sama, mereka hanya terasa demikian.
Seperti dilansir dari buku What Einstein Told karya Robert L Wolke, dijelaskan bahwa jika telah berada di ruangan yang sama cukup lama, semua benda akan memiliki temperatur yang sama dengan apapun yang lain di situ, karena temperatur secara otomatis saling tukar-tambah. Kopi panas menjadi dingin sedangkan teh dingin menjadi tidak dingin lagi.
Penyebabnya adalah karena panas mengalir secara spontan dari benda hangat ke benda lebih dingin. Itu karena molekul-molekul dalam benda hangat bergerak lebih cepat daripada molekul-molekul dalam benda dingin. Maka ada istilah temperatur, yakni ukuran untuk kecepatan rata-rata molekul.
Jadi ketika sebuah benda hangat bersentuhan dengan sebuah benda dingin, molekul-molekul yang lebih cepat akan bertubrukan dengan molekul-molekul lebih lamban dan mempercepat gerak yang belakangan atau dengan kata lain menjadikan mereka lebih hangat.
Jika sebuah benda kebetulan mula-mula lebih dingin daripada sekitarnya, panas secara otomatis akan mengalir ke benda itu sampai temperaturnya sama dengan sekelilingnya. Atau jika sebuah benda kebetulan ditaruh dalam keadaan lebih panas daripada sekelilingnya, panas akan mengalir dari benda itu ke sekitarnya.
Itu juga yang terjadi pada tubuh kita ketika kita menyentuh sebuah benda. Benda itu akan terasa lebih dingin bagi kulit kita karena ia memang lebih dingin daripada kulit Anda. Panas tubuh kita pun akan mengalir lewat kulit menuju benda yang kita sentuh, dan panas yang hilang dari kulit mejadikan kita merasa dingin.