BEBERAPA pekan kemarin masyarakat memang diliputi kekhawatiran akan data-data mereka bocor ke internet. Pasalnya, data masyarakat Indonesia terpantau di jual di dark web dan situs para hacker.
Pertama, data paspor Indonesia yang diduga dibocorkan oleh Bjorka dan dijual seharga Rp150 juta. Kemudian, akhir pekan kemarin dikabarkan hackre RRR mengunggah tangkapan layar 300 juta lebih data penduduk Indonesia yang diklaim diambil dari Dukcapil.
Ini memang bukan pertama kalinya data-data kita bocor ataupun serangan digital dilakukan. Beberapa waktu lalu, layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) juga sempat diserang oleh hacker dan data-datanya diambil.
Perusahaan keamanan siber, AwanPintar.id menyebut Jakarta sebagai kota di Indonesia yang paling sering melancarkan serangan siber. Dikatakan bahwa lebih dari 11 juta serangan telah dilancarkan pada semester pertama tahun 2023 ini.
Dalam laporannya yang diterima MNC Portal Indonesia, pada periode Januari sampai Juni tahun ini tercatat ada 11.283.243 juta serangan yang dilancarkan dari Jakarta. Ini membuat Indonesia masuk dalam peringkat 11 negara penyerang.
Di bawah Jakarta, ada kota Depok dengan 2.423.383 serangan, kemudian Tangerang di posisi ketiga dengan 1.275.688 ancaman. Kota lain yang banyak melancarkan serangan siber adalah Bogor dengan 911.036 serangan dan Bekasi 843.193 serangan.
Berdasarkan hal ini, wilayah Jabodetabek bisa disebut sebagai sarangnya hacker. Perusahaan mengatakan ini tidak lepas dari majunya infrastruktur dan ekosistem digital di wilayah Jabodetabek. Yang disebut Indeks Masyarakat Digital Kominfo terbaik secara nasional.