JUTAAN data pelanggan Toyota dilaporkan bocor ke publik. Data para pelanggan Toyota tersebut, merupakan data dari pengguna Toyota di seluruh dunia. Tapi, ternyata data yang bocor ini bukan disebabkan oleh hacker, seperti banyak kebanyakan kasus lainnya.
Kabar menyebut bahwa kebocoran terjadi karena perusahaan asal Jepang itu secara tak sengaja salah mengkonfigurasi server mereka. Jutaan data ini diketahui merupakan data milik pelanggan selama hampir satu dekade. Tercatat sekitar 2,15 juta pelanggan terdampak, dan semuanya telah mendapat surat pemberitahuan yang terlampir di email.
Seperti dilansir dari TechSpot, data pelanggan yang kini dapat diakses publik termasuk ID terminal di dalam kendaraan, nomor sasis serta informasi lokasi dan waktu pembelian kendaraan.
Toyota mengklaim sejauh ini belum menerima laporan tentang penyalahgunaan data dan mengaku tidak mengetahui apakah jutaan data yang bocor tersebut telah disalin oleh seseorang atau belum.
Saat ini Toyota menegaskan bahwa kesalahan konfigurasi server telah diperbaiki. Perusahaan juga mengatakan telah melaporkan kejadian ke Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang dan meminta maaf.
Toyota juga sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan sistem online lainnya aman untuk mengurangi potensi insiden berulang di masa mendatang. Selain itu Toyota berencana meluncurkan program audit cloud.
Untuk diketahui, Toyota telah mengalami banyak masalah selama bertahun-tahun. Pada tahun 2022, Toyota mengatakan subkontraktor secara tidak sengaja mengunggah kode sumber dan kunci akses ke GitHub yang dapat digunakan untuk mengakses alamat email dari hampir 300.000 pelanggan.
Pada bulan Februari di tahun yang sama, Toyota harus menghentikan produksi di beberapa fasilitasnya karena serangan siber terhadap salah satu pemasoknya. Serangan berperan para penghentian produksi 13.000 kendaraan.
(Martin Bagya Kertiyasa)