Minggu ini merupakan awal Ramadhan, bulan suci bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia, bahkan di luar angkasa. Astronot Emirati Sultan Al Neyadi yang saat ini bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), merupakan umat muslim yang tentu menyambut bulan Ramadhan.
Hal itu sontak membuat publik bertanya-tanya, bagaimana cara astronot mengamati Ramadhan dalam kalender Islam di luar angkasa?
Seperti yang dikutip dari IFL Science, Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam, dan dipandang sebagai waktu refleksi komunitas dan doa. Hal itu dimulai dari pandangan pertama bulan sabit ke bulan berikutnya.
Karena kalender islam adalah kalender lunar/bulan, jadi, tahun ini diperkirakan akan berlangsung dari 22 Maret hingga 23 April.
Selama itu, umat muslim yang sudah aqil baligh berpuasa dari fajar hingga senja di lokasinya masing-masing. Namun, di ISS para astronot bisa menyaksikan 16 kali Matahari terbit dan terbenam setiap harinya. Bisa kamu bayangkan puasa di Bulan, di mana Matahari berada di langit selama 14 hari.