Tetapi karena kerapatan Bumi tidak merata, yaitu lebih padat di inti daripada di lapisan luarnya, massanya juga tidak terdistribusi secara merata. Faktanya, densitas inti dalam (pada 12,8 hingga 13,1 g/cm³; 0,4624293 lbs/cu in), sedangkan densitas kerak hanya 2,2–2,9 g/cm³ (0,079 – 0,1 lbs/cu in).
Massa dan kerapatan keseluruhan ini juga yang menyebabkan Bumi memiliki tarikan gravitasi yang setara dengan 9,8 m/s² (32,18 ft/s2), yang didefinisikan sebagai 1 g.
Ilmuwan modern mengetahui berapa massa Bumi dengan mempelajari bagaimana benda-benda jatuh ke arahnya. Gravitasi diciptakan oleh massa, jadi semakin besar massa suatu benda, semakin besar gravitasi yang akan ditariknya.
Faktanya, para astronom tidak secara akurat mengetahui massa Merkurius atau Venus sampai mereka akhirnya menempatkan pesawat ruang angkasa ke orbit di sekitar mereka.
Mereka memiliki perkiraan kasar, tetapi begitu ada pesawat ruang angkasa yang mengorbit, mereka dapat membuat perhitungan massa akhir.
Dan dengan mempelajari planet lain di Tata Surya kita, para ilmuwan memiliki kesempatan untuk meningkatkan metode dan instrumen yang digunakan untuk mempelajari Bumi.
Dari semua analisis komparatif ini, diketahui bahwa Bumi melampaui Mars, Venus, dan Merkurius dalam hal ukuran, dan semua planet lain di Tata Surya dalam hal kepadatan.
(DRA)
(Martin Bagya Kertiyasa)