2. Cincin Saturnus benar-benar bisa hilang selamanya
Seperti yang sudah lama diduga-duga dan akhirnya dikonfirmasi oleh pesawat ruang angkasa, Cassini, materi cincin bagian dalam terus jatuh ke Saturnus. “Hujan cincin” ini terjadi karena adanya beberapa partikel terkecil cincin bermuatan listrik dan “berjalan” di sepanjang garis medan magnet Saturnus ke planet tersebut. Jika cincin terus kehilangan materinya dengan kecepatan saat ini, makan cincin Saturnus benar-benar akan hilang selamanya dalam 100-300 juta tahun ke depan.
1. NASA mengirimkan pesawat ruang angkasa untuk terbang di cincin Saturnus
Pesawat ruang angkasa bernama Cassini, dibangun oleh NASA untuk mempelajari Saturnus dan sistemnya. Pesawat tersebut mengelilingi cincin Saturnus selama hampir 13 tahun. Menjelang akhir misi, pesawat penjelajah ruang angkasa robotik itu berhasil melakukan 22 manuver yang cukup berani antara planet dan cincin terdalamnya. Orbit terakhir dari Cassini memberi para ilmuwan data tentang komposisi, struktur cincin, dan medan magnet Saturnus.
(DRA)
(Kemas Irawan Nurrachman)