HFC tidak secara langsung menguras ozon tetapi merupakan gas perubahan iklim yang kuat. Panel Penilaian Ilmiah mengatakan amandemen ini diperkirakan akan menghindari pemanasan 0,3–0,5°C pada tahun 2100. "Aksi ozon menjadi preseden untuk aksi iklim,"kata Sekretaris Jenderal WMO Profesor Petteri Taalas.
"Keberhasilan kami dalam menghapus bahan kimia pemakan ozon secara bertahap menunjukkan kepada kami apa yang dapat dan harus dilakukan, sebagai hal yang mendesak untuk beralih dari bahan bakar fosil, mengurangi gas rumah kaca dan dengan demikian membatasi kenaikan suhu," ujarnya.
Jika kebijakan saat ini tetap berlaku, lapisan ozon diperkirakan akan pulih ke nilai tahun 1980 sekitar tahun 2066 di Antartika, tahun 2045 di atas Arktik, dan tahun 2040 di seluruh dunia. Lubang ozon Antartika perlahan-lahan membaik luas dan dalamnya sejak tahun 2000.
Bahkan tahun lalu, NASA mengatakan bahwa lapisan ozon bumi terus pulih pada tahun 2022 dengan lubang ozon tahunan Antartika menyusut menjadi rata-rata seluas 23,2 juta kilometer persegi antara 7 September dan 13 Oktober.
(Martin Bagya Kertiyasa)