Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kaleidoskop 2022: Penerapan Kendaraan Listrik Didorong KTT G20

Citra Dara Vresti Trisna , Jurnalis-Kamis, 22 Desember 2022 |13:00 WIB
Kaleidoskop 2022: Penerapan Kendaraan Listrik Didorong KTT G20
Ilustrasi. (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA – Pemerintah terus mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk merealisasi Net Zero Emission (NZE) atau emisi netral karbon pada 2060. Roadmap transisi energi dari fosil ke listrik harus dicapai dan dievaluasi setiap lima tahun.

Pada tahun 2021-2025, jumlah kendaraan listrik yang beredar mencapai 300.000 unit mobil dan 1,3 juta motor. Tahap kedua (2026-2030), jumlah kendaraan listrik ditargetkan mencapai dua juta unit mobil dan 13 juta unit motor.

Strategi pemerintah mempercepat peningkatan jumlah kendaraan listrik adalah dengan memanfaatkan momentum Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Pertemuan kepala negara-negara di dunia yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 10-17 November 2022 tersebut merupakan ajang pembuktian komitmen pemerintah mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik.

KTT G20 dimanfaatkan pemerintah untuk memberi contoh serta mengajak masyarakat menggunakan kendaraan listrik. Pemerintah juga mengedukasi keuntungan menggunakan kendaraan listrik, serta membandingkannya dengan kendaraan konvensional.

Selama KTT G20 di Bali, ratusan kendaraan listrik digunakan pada setiap kesempatan, seperti halnya konvoi kendaraan listrik, pengawalan kepala negara, menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mempercepat tren kendaraan listrik di Indonesia.

Edukasi kendaraan listrik

Kendala peningkatan tren kendaraan listrik di Indonesia adalah ketakutan masyarakat karena minim sosialisasi. Agar ketakutan masyarakat bisa sedikit diredam, pemerintah menginstruksikan seluruh pejabat negara menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional atau dinas. Hal itu sejalan dengan Instruksi Presiden No 7 Tahun 2022.

Regulasi tersebut menjelaskan tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.

Hal ini diwujudkan dengan pengawalan kepala negara peserta KTT G20 menggunakan mobil ramah lingkungan. Edukasi kepada masyarakat tersebut diwujudkan dengan cara mengusahakan agar semua kendaraan operasional panitia acara dan mobil penjemput tamu negara.

Anggaran yang dikeluarkan untuk perhelatan ini juga tidak main-main. Dikutip dari Divisi Humas Polri, pengawalan dan pengamanan kepala negara peserta KTT G20 harus berdasarkan pada keamanan, kenyamanan dan kebersihan lingkungan. Tidak heran jika anggaran yang diperlukan untuk pengawalan ini mencapai Rp242 miliar.

Anggaran pengamanan kepala negara menggunakan mobil listrik berasal dari APBN periode 2022. Nominal pengadaan kendaraan listrik juga akan meningkat seiring waktu karena secara perlahan kendaraan dinas yang dipakai di instansi kepolisian dan instansi lainnya akan berubah dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.

“Ketentuan untuk pengawalan Presidensi G20 harus yang berbahan bakar non-fosil, yang betul-betul kita mengarah kepada non-polusi dan ramah lingkungan. Tanpa polusi, ya, kendaraan listrik ini akan digunakan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dikutip dari akun Instagram @divisihumaspolri.

Bentuk edukasi lainnya yang dilakukan pemerintah adalah penyelenggaraan Pameran Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (PKBLBB) di Bali Collection Nusa Dua, Bali. Pameran yang dilaksanakan pada 11-16 November 2022 ini dibuka untuk tamu negara dan juga untuk masyarakat. Bahkan acara ini dibuka secara gratis agar masyarakat semakin tertarik dengan mobil listrik.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Danto Restyawan mengatakan, pameran ini diselenggarakan untuk mengedukasi masyarakat terkait keuntungan menggunakan kendaraan listrik.

“Data terakhir menunjukan sekitar 600 trilliun rupiah digunakan pemerintah untuk subsidi BBM. Sebenarnya jumlah ini dapat digunakan untuk hal-hal lain, sehingga inilah yang membuat kami ingin masyarakat dapat beralih ke kendaraan listrik,” kata Danto dalam keterangan tertulis.

Pameran ini juga diisi dengan talkshow dan seminar terkait mobil listrik. Pemerintah juga memberikan ruang kepada pabrikan kendaraan untuk membuka booth selama pameran. Beberapa merek yang membuka booth selama pameran yaitu Alva, Hyundai, Toyota, wuling, Astra Honda Motor, Bluebird, Braja, DFSK, Elders, Energica, Fuso, Grab, Honda, Isuzu, Lexus, Mobil Anak Bangsa (MAB), Mitsubishi, Nissan, NIU, Optima Integra Tehnika, Percik, PERIKLINDO, PLN, SAG, Selis, Sinarmas, United Bike, Uwinfly, Viar, Volta, serta Zero Motorcycle juga hadir sebagai peserta di PKBLBB 2022.

Acara ini juga menghadirkan test drive dan tes ride Student Showcase, Community Showcase, dan Entertainment. Acara ini juga dihadiri oleh pelaku industri kendaraan listrik, instansi terkait, dan secara terbuka dapat dihadiri oleh delegasi dari negara peserta KTT G20.

Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan pameran kendaraan listrik selama KTT adalah untuk mempercepat tren kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, pameran ini juga diselenggarakan untuk mendukung isu yang diangkat di KTT G20, yakni transisi energi berkelanjutan.

Menhub mengaku pihaknya optimistis percepatan konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik akan berlangsung dengan cepat. Pihaknya juga optimistis ekosistem dan penggunaan kendaraan listrik bisa segera terealisasi.

“Melalui event PKBLBB 2022, target pemerintah dalam penggunaan kendaraan listrik sebesar 132.983 unit kendaraan roda empat, 398.530 kendaraan roda dua dan 90 persen angkutan massal sudah berbasis listrik di 34 provinsi pada 2030 secara masif dapat segera terealisasi,” kata Budi Karya.

Usai acara, kendaraan yang digunakan selama KTT G20 juga dipamerkan untuk dijual kepada masyarakat. Bahkan beberapa pabrikan memberikan harga spesial pada kendaraan bekas pakai KTT G20. Harga spesial ini diberikan agar masyarakat bisa mendapatkan kendaraan listrik dengan harga murah dengan kondisi unit yang masih bagus atau masih seperti baru.

Subsidi pembelian kendaraan listrik

Selain memberi edukasi kepada masyarakat, pemerintah juga memberikan potongan harga untuk mobil listrik dan hybrid. Insentif tersebut diberikan untuk kendaraan ramah lingkungan yang diproduksi atau dirakit di dalam negeri.

“Insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Menperin mengungkapkan, insentif yang diberikan sebesar Rp80 juta untuk mobil listrik murni dan Rp40 juta untuk mobil hybrid. Sedangkan untuk motor listrik murni mendapat subsidi Rp8 juta dan Rp5 juta untuk konversi motor konvensional ke listrik.

Saat ini mobil listrik yang mendapat insentif dari pemerintah, yakni Suzuki Ertiga Hybrid, Wuling Almaz Hybrid dan yang baru dirilis adalah All New Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid.

(Citra Dara Vresti Trisna)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement