Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

NASA Bikin Baterai Jenis Baru untuk Pesawat Listrik

Tangguh Yudha , Jurnalis-Selasa, 11 Oktober 2022 |11:38 WIB
NASA Bikin Baterai Jenis Baru untuk Pesawat Listrik
NASA bikin baterai jenis baru untuk pesawat listrik (Foto: NASA)
A
A
A

JAKARTA - NASA berhasil bikin baterai jenis baru berperforma tinggi. Para peneliti mengklaim bahwa ini mampu untuk memberi daya pada pesawat yang sepenuhnya listrik.

Temuan ini menjadi terobosan luar biasa, menyusul penyelidikan baterai solid-state, yang menyimpan lebih banyak energi dan lebih ringan dari baterai lithium-ion standar industri.

Diketahui, baterai solid-state sendiri berkinerja lebih baik di lingkungan yang penuh tekanan, karena baterai jenis ini memiliki ketahanan terhadap panas berlebih, kebakaran, dan kehilangan daya seiring waktu.

Namun, baterai solid-state tidak dapat mengeluarkan energi dengan kecepatan yang sama seperti baterai li-ion. Lewat temuan baterai jenis baru NASA, kini sudah menjawab semua tantangan yang ada.

Dihimpun dari Independent, Selasa (11/10/2022), baterai ditemukan oleh para peneliti di unit Baterai Solid-state Architecture for Enhanced Rechargeability and Safety (SABERS).

Baterai jenis baru digadang-gadang mampu meningkatkan tingkat pengosongan baterai dengan faktor 10 menggunakan bahan baru yang inovatif yang belum digunakan dalam baterai.

Desain tumpukan vertikal baru juga memungkinkan peneliti SABERS untuk membuat baterai solid-state yang mampu memberi daya pada objek dengan kapasitas 500 watt-jam per kilogram, kira-kira dua kali lipat dari mobil listrik.

“Kemungkinannya sangat luar biasa. Kami mulai mendekati batas baru penelitian baterai yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat dilakukan baterai lithium-ion," kata Rocco Viggiano, peneliti utama SABERS di Glenn Research Center NASA di Cleveland.

"Desain ini tidak hanya menghilangkan 30 hingga 40 persen dari berat baterai, tetapi juga memungkinkan kami untuk menggandakan atau bahkan tiga kali lipat energi yang dapat disimpannya, jauh melebihi kemampuan baterai lithium-ion yang dianggap canggih," lanjutnya.

Baterai baru telah menarik minat dari pemerintah, industri dan akademisi, dengan peneliti SABERS bermitra dengan beberapa organisasi untuk terus mengembangkan teknologi.

Tujuan utamanya adalah menggunakannya untuk merintis era baru penerbangan berkelanjutan yang menghilangkan emisi karbon dan kebisingan dari pesawat.

NASA telah membuat kemajuan signifikan di bidang ini melalui pesawat eksperimental X-57, yang dijuluki Maxwell, yang menggantikan baling-baling bertenaga bahan bakar dengan sistem propulsi serba listrik.

(Ahmad Muhajir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement