Hal ini juga sesuai dengan Surah Al Hajj Ayat 65:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Tidakkah engkau memerhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (manusia) apa yang ada di Bumi dan kapal yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan langit agar tidak jatuh ke Bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia."
Meski tidak tampak jelas sebagai pelindung, karena manusia tidak setiap hari melihat meteor melintas ke dekat Bumi, langit adalah tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala.
Tanpa langit yang membiarkan sinar ultraviolet masuk, manusia tidak akan bisa hidup, karena tak ada satu pun tumbuhan yang mampu melakukan fotosintesis.
(Ahmad Muhajir)