JAKARTA - Letusan dari satu bintik Matahari dilaporkan telah terjadi 17 kali, di mana pusat Tata Surya ini meledak dan memuntahkan partikel yang menyebar ke luar angkasa dalam beberapa hari terakhir.
Dilansir dari Space, Kamis (31/3/2022), semburan tersebut beberapa di antaranya termask partikel bermuatan yang diprediksi bakal menyebabkan badai Matahari dan akhirnya berdampak ke Bumi.
Sumber letusan Mataharinya, disebut berasal dari bintik Matahari yang terlalu aktif, yaitu di AR2975. Bintik ini, menyemburkan suar sejak Senin (28/3) kemarin, akibatnya beberapa wilayah di Bumi akan muncul fenomena aurora.
Suar Matahari sendiri, merupakan letusan yang berlangsung saat garis magnet berputar dan tiba-tiba tidak sejajar kembali di dekat permukaannya. Ledakan ini, kerap dikaitkan dengan Coronal Masse Ejections (CMEs).
SpaceWeather melaporkan, Solar Dynamics Observatoy NASA berhasil merekam pemandangan menakjubkan dari letusan Matahari.