JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan risiko perang nuklir. Seperti apa dampak dari ledakan bom nuklir bagi kehidupan manusia dan apa yang akan terjadi setelahnya?
Dilansir dari Live Science, Senin (14/3/2022), jawabannya tentu saja tergantung pada berapa banyak bom nuklir yang dijatuhkan. Ada berbagai jenis dan ukuran senjata nuklir, tetapi biasanya bom modern bisa memicu reaksi fisi.
Apa itu reaksi fisi? Adalah pemecahan inti atom berat menjadi atom yang lebih ringan — sebuah proses yang melepaskan neutron. Neutron ini, pada gilirannya, dapat meluncur ke inti atom terdekat, membelahnya dan memicu reaksi berantai di luar kendali.
Ledakan fisi yang dihasilkan sangat menghancurkan, inilah yang dimaksud bom fisi, kadang-kadang dikenal sebagai bom atom, yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, dengan kekuatan antara 15 kiloton dan 20 kiloton TNT.
Namun, banyak senjata modern memiliki potensi untuk menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Bom termonuklir, atau hidrogen, menggunakan kekuatan reaksi fisi awal untuk menggabungkan atom hidrogen di dalam senjata (menciptakan reaksi fusi).
Reaksi fusi ini, memicu lebih banyak lagi neutron, yang menciptakan lebih banyak reaksi fisi, lalu memunculkan kembali reaksi fusi, dan seterusnya.
Hasilnya, menurut Union of Concerned Scientists, terciptalah bola api dengan suhu yang menyamai panasnya pusat Matahari. Bom termonuklir telah diuji, tetapi tidak pernah digunakan dalam pertempuran.
Efek Langsung Ledakan
Berada di titik ledakan seperti itu berarti kematian instan. Misalnya, senjata nuklir 10 kiloton, setara dengan ukuran bom Hiroshima dan Nagasaki, bisa membunuh sekitar 50 persen orang dalam radius 3,2 km dari detonasi darat. Ledakan dari udara, dinilai akan memiliki radius efek yang lebih luas lagi.
Kematian tersebut disebabkan oleh kebakaran, paparan radiasi yang intens, dan cedera fatal lainnya. Beberapa dari orang-orang ini akan terluka oleh tekanan dari ledakan, sementara sebagian besar akan terkena cedera dari bangunan yang runtuh atau pecahan peluru yang beterbangan, kebanyakan bangunan dalam radius 0,8 km dari ledakan akan roboh atau rusak berat.
Kematian juga bisa datang oleh badai api akibat ledakan awal bom nuklir, tergantung pada medan zona ledakan. Badai api semacam itu, terjadi di Hiroshima, menurut Departemen Energi AS bisa menyebar hingga 11,4 km persegi.