Efek ini pernah terdeteksi, seperti setelah letusan Gunung Pinatubo tahun 1991 di Filipina. Letusan gunung berapi paling kuat kedua di abad ke-20, mendinginkan suhu Bumi hingga 2 tahun.
Sementara itu, menurut data dari Administrasi Atmosfer dan Kelautan Nasional Amerika Serikat (US National Atmospheric and Oceanic Administrasi/NOAA), gunung Tonga hanya menyemburkan 400 ribu metrik ton belerang dioksida ke atmosfer.
Dibandingkan letusan gunung Pinatubo, jumlah belerang dioksida itu baru sekitar 2% saja.
"Pada titik ini, perkiraan jumlah sulfur dioksida yang dipancarkan oleh letusan gunung berapi Tonga hanya sebagian kecil dari yang disemburkan oleh letusan gunung Pinatubo. Karena itu, saya tidak berharap melihat penurunan suhu global yang signifikan," ujar ahli kimia atmosfer di NOAA, Karen Rosenlof.
(Ahmad Muhajir)