Objek luar angkasa langka tersebut berputar dengan cepat dan saat melakukannya, ia mengeluarkan aliran gas yang terionisasi dari kutub utara dan selatannya. Gas ini begitu panas, sehingga semua elektronnya terlepas.
Gas itu kemudian bergerak keluar melalui awan debu di tempat pembibitan bintang.
Tucker menjelaskan bahwa saat bergerak lebih jauh, ia mulai menyebar dengan cara yang sama seperti saat manusia bernapas di pagi yang dingin.
Meskipun sangat spektakuler, objek-objek ini sulit dikenali. Mereka juga hanya bertahan selama 10.000–20.000 tahun.
"Kedengarannya seperti waktu yang lama, tapi dalam skema astronomi itu sebenarnya kerangka waktu yang singkat," kata Dr Tucker.
Objek yang tertangkap tidak terlalu terang karena debu menyerap banyak cahayanya, jadi peneliti hanya bisa melihatnya jika berada di dekatnya.