Sebenarnya apa ambisi China di ruang angkasa?
China dalam beberapa tahun terakhir tidak merahasiakan ambisi luar angkasanya.
Mereka menggelontorkan dana yang signifikan untuk ambisi ini. Pada tahun 2019 mereka menjadi negara pertama yang mengirim pesawat penjelajah tanpa awak ke sisi jauh Bulan.
Namun China harus mengembangkan stasiun ruang angkasa sendiri setelah negara itu dikeluarkan dari proyek Stasiun Ruang Angkasa Internasional.
Amerika Serikat yang memimpin kemitraan proyek ruang angkasa bersama Rusia, komunitas Eropa, Kanada, dan Jepang, menyatakan tidak akan bekerja sama dengan China untuk proyek di orbit Bumi.
Bagaimanapun, China mengklaim akan membuka diri untuk kolaborasi dengan negara lain terkait proyek stasiun ruang angkasa mereka.
Stasiun ruang angkasa itu dinilai akan dijadikan pusat eksperimen ilmiah. Ruang itu disebut juga akan meneriima kunjungan warga negara non-China.
Rusia, yang telah berbagi teknologi dengan China pada masa lalu, pernah menyebut akan mengirim kosmonautnya ke wahana tersebut.
"Kami menyambut baik kerja sama dalam hal ini secara umum," kata Ji Qiming, Asisten Direktur Badan Antariksa China, pada konferensi pers Rabu kemarin.
"Kami yakin dalam waktu dekat, setelah stasiun ruang angkasa China selesai, kami akan melihat astronaut China dan angkasawan dari negara lain terbang dan bekerja sama," ujarnya.
Presiden China, Xi Jinping, juga mendukungan proyek ruang angkasa itu. Media massa milik pemerintah China menyebut proyek itu "mimpi ruang angkasa" sebagai salah satu langkah menuju "kebangkitan nasional".
(Dyah Ratna Meta Novia)