Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpuruknya Perkembangan Industri Otomotif di Masa Pandemi

Anjasman Situmorang , Jurnalis-Jum'at, 25 Desember 2020 |07:05 WIB
Terpuruknya Perkembangan Industri Otomotif di Masa Pandemi
Penjualan mobil menurun pada amsa pandemi. (Foto: ilustrasi AFP)
A
A
A

Fungsionalitas AV Baru

Sebelum pandemi virus corona, sejumlah perusahaan menjanjikan fungsi Society of Automotive Engineers (SAE) Level 5 untuk produksi mobil yang akan datang. Namun, sekarang hal tersebut tampaknya sangat sulit direalisasikan.

Fungsionalitas SAE level 3 pun, kata Amsurd, sudah menimbulkan tantangan karena penundaan dari R&D. Penundaan ini berarti perkenalan dan pengumuman yang dijadwalkan 2021, harus didorong setahun.

(Baca juga: 5 Cara Mendukung Orang Terdekat yang Terjangkit Covid-19)

Startup kendaraan listrik asal China, Xpeng, memperkenalkan sedan sport EV Xpeng P7 akhir April lalu. Kendaraan ini dilengkapi dengan fungsionalitas SAE level 3. Pada saat yang sama, pembuat mobil asal Jerman, Audi justru membatalkan untuk memasukkan sistem SAE level 3 Traffic Jam Assist (TJA) dalam model A8 2020.

Penundaan Robo-Taxi

Sejumlah ahli kesehatan mengatakan bahwa robo-taxi tanpa pengemudi mungkin sangat diinginkan karena tidak akan ada manusia di kursi depan untuk menyebarkan virus atau kuman. Namun, belum ada kabar pengembangan atau penerapan robo-taxi sampai saat ini.

“Robo-taxi telah lama diajukan sebagai solusi yang paling tepat untuk otonomi. Upaya itu tidak akan hilang, tapi pasti melambat. Otonomi penuh akan lebih banyak didorong ke penggunaan yang berhubungan dengan bisnis seperti pertambangan, logistik, operasi gudang, dan tempat lain di mana adanya kebutuhan, potensi efisiensi, dan hemat biaya,” kata analis otomotif Gartner, Michael Ramsey.

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement