"Suhu dingin dan angin sirkumpolar yang kuat, atau dikenal dengan pusaran kutub, menyebabkan pembentukan lubang ozon yang besar dan dalam di Antartika yang akan bertahan hingga November ini," jelas NASA dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Space, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Ilmuwan Pelajari Pengurangan Konsentrasi Ozon di Atas Kutub Utara
NASA juga menyebutkan bahwa lubang ozon di Antartika mencapai ukuran 9,6 juta mil persegi atau sekira tiga kali ukuran wilayah Amerika Serikat pada 20 September lalu. Berdasarkan luasnya, lubang ozon 2020 adalah yang terbesar ke-12 sebagaimana 40 catatan satelit.
Produksi ozon saat ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2000. Lubang lapisan ozon sudah berkurang sejak penurunan penggunaan bahan kimia perusak ozon yang diatur dalam Protokol Montreal 1987.
(Hantoro)