Ia mengatakan, enam galaksi ditemukan di jaring laba-laba gas yang membentang dari lubang hitam hingga 300 kali ukuran Bima Sakti. Lingkungan yang kaya gas itu dapat menjelaskan mengapa lubang hitam tumbuh begitu cepat dalam waktu singkat setelah Big Bang.
Baca juga: Bintang Berukuran seperti Matahari Terkoyak oleh Lubang Hitam
Struktur jaring laba-laba mungkin telah tumbuh dari kumpulan materi gelap, tetapi hanya dapat dideteksi melalui efek gravitasinya. Galaksi dalam studi baru sedikit lebih mudah diketahui. Para astronom memerlukan beberapa jam pengamatan dari beberapa teleskop optik besar, termasuk VLT, untuk mempelajarinya.
Para ilmuwan akan dapat mempelajari struktur seperti itu dengan lebih baik menggunakan Teleskop ESO online, karena dirancang untuk melihat ke alam semesta dan mendeteksi galaksi. Cahaya pertama yang diteliti dengan teleskop tersebut seharusnya terjadi pada pertengahan 2020-an.
(Hantoro)